PROBLEM PEMBORAN (LOST CIRCULATION)

I. LOST CIRCULATION

Lost circulation adalah hilangnya semua atau sebagian lumpur dalam sirkulasinya dan masuk ke formasi. Berdasarkan keadaan lost circulation dapat dibagi dua, yaitu :

Ø Partial Lost yaitu bila lumpur yang hilang hanya sebagian saja dan masih ada lumpur yang mengalir ke permukaan.

Ø Total Lost, yaitu hilangnya seluruh lumpur dan masuk kedalam formasi.

1.1. Penyebab Lost Circulation

Penyebab lost circulation adalah adanya celah terbuka yang cukup besar di dalam lubang bor, yang memungkinkan lumpur untuk mengalir kedalam formasi, dan tekanan didalam lubang lebih besar dati tekanan formasi. Celah tersebut dapat terjadi secara alami dalam formasi yang cavernous, fracture, fissure, unconsolidate, atau tekanan terlalu besar.

1.1.1. Formasi Natural Yang Dapat Menyebabkan Lost

Walau formasi yang menyebabkan lost circulation tidak diketahui secara nyata, namun dapat dipastikan bahwa formasi tersebut mesti berisi lubang pori yang lebih besar dari ukuran partikel lumpur. Hal ini ditunjukkan dalam banyak kasus bahwa phase solid dari lumpur tidak akan masuk ke pori dari formasi yang terdiri dari clay, shale dan sand dengan permeabilitas normal.

Formasi yang mempunyai formasi alami cukup besar untuk mengalirkan lumpur adalah :

a. Coarse dan Gravel yang mempunyai variasi permeabilitas

Studi menunjukkan bahwa formasi memerlukan permeabilitas yang besar untuk dimasuki lumpur. Permeabilitas yang besar ini dapat terjadi pada shallow sand dan lapisan gravel. Formasi yang berkonsolidasi dengan baik, dapat menyebabkan keguguran dinding sumur yang membentuk gua-gua. Hal ini dapat terjadi karena tekanan overburden arat berat rig.

b. Breksiasi

Breksiasi terjadi karena adanya earth stress yang menghasilkan rekahan. Rekahan yang terjadi dapat menyebabkan lost circulation.

c. Cavernous atau vugular formation

Pada prinsipnya zona cavernous atau vugular terjadi pada formasi limestone. Pada formasi limestone, vugs dihasilkan oleh aliran yang kontinyu dari air alami, yang menghancurkan bagian dari matriks batuan menjadi encer dan larut. Ketika formasi ini ditembus, lumpur akan hilang ke formasi dengan cepat. Volume lumpur yang hilang tergantung pada derajat vugs yang saling berhubungan, sedangkan cavernous dapat terjadi karena pendinginan magma.

d. Cracked dan fracture

Lost circulation juga terjadi jika formasi terjadi cracked dan adanya fracture. Selain itu juga terjadi di depleted zone. Depleted sand sangat potensial untuk terjadinya lost, karena jika formasi produktif dalam lapangan yang sama menyebabkan tekanan subnormal akibat produksi dari sumur sebelumnya (sumur pengembangan). Dalam kasus ini, berat lumpur yang diperlukan untuk mengontrol tekanan formasi yang lebih dangkal, mungkin terlalu tinggi untuk lapisan sand dibawahnya, akibatnya lapisan sand menjadi rekah dan akan dimasuki lumpur.


powered by Blogger | WordPress by Newwpthemes | Converted by BloggerTheme