Lanjutan Underbalance Drilling

PROBLEM PEMBORAN DAN KERUSAKAN FORMASI

Beberapa problem yang sering terjadi diasosiakan dengan aplikasi overbalance drilling dan dapat diminimalkan dengan aplikasi underbalanced drilling adalah :
• Penurunan penetration rate saat hard rock drilling
• Differential pipe sticking
• Loss circulation
• Kerusakan formasi

PENURUNAN PENENTRATION RATE

• Laju penembusan bit (penetration rate) yang lambat akan menambah waktu pemboran dan pada akhirnya akan meningkatkan biaya pemboran.
• Salah satu faktor yang mempengaruhi penetration rate adalah jenis atau tipe fluida yang digunakan.
• Beberapa sifat-sifat fluida pemboran yang mempengaruhi laju pemboran atau penetration rate adalah :
1. Berat fluida pemboran
2. Viskositas fluida pemboran
3. Filtrate loss
4. Kadar minyak
5. Kadar padatan

UNDERBALANCED DRILLING

DEFINISI :
Merupakan metode pemboran dimana tekanan hidrostatik kolom fluida di dalam lubang bor sengaja dibuat dan dijaga lebih rendah daripada tekanan formasi batuan yang dibor.

Pencapaian Kondisi Underbalanced
1. Secara Alami Cara ini diterapkan pada zona-zona yang memiliki permeabilitas dan tekanan formasi yang cukup tinggi.
2. Secara Buatan Cara ini diterapkan pada zona-zona bertekanan rendah.
 Menggunakan fluida pemboran berdensitas (udara, gas, mist atau foam) sehingga menghasilkan tekanan hidrostatik rendah.
 Menginjeksikan gas ke dalam fluida untuk menurunkan densitas fluida pemboran atau tekanan hidrostatik fluida.
Injeksi gas ke dalam liquid (gasfield liquid) dapat dilakukan dengan berbagai cara :
Drillstring Injection
Annulus Injection
• Parasitic String Injection
• Parasitic Casing Injection
• Completion Injection

Source Rock

Source rocks adalah endapan sedimen yang mengandung bahan-bahan organik yang dapat menghasilan minyak dan gas bumi ketika endapan tersebut tertimbun dan terpanaskan. Bahan-bahan organik yang terdapat didalam endapan sedimen selanjutnya dikenal dengan kerogen (dalam bahasa Yunani berarti penghasil lilin).

Migrasi

Migrasi adalah proses trasportasi minyak dan gas dari batuan sumber menuju reservoir. Proses migrasi berawal dari migrasi primer (primary migration), yakni transportasi dari source rock ke reservoir secara langsung. Lalu diikuti oleh migrasi sekunder (secondary migration), yakni migrasi dalam batuan reservoir nya itu sendiri (dari reservoir bagian dalam ke reservoir bagian dangkal).

powered by Blogger | WordPress by Newwpthemes | Converted by BloggerTheme