Stratigrafi dan sedimentologi penting untuk pemodelan geologi

Stratigrafi dan sedimentologi penting untuk pemodelan geologi, terutama dalam menggambarkan :
1. Dimensi / geometri, distribusi lateral maupun vertical
2. Factor-faktor pengontrol kualitas batuan reservoir atas dasar penciri lithofasiesnya
Sifat-sifat dan karakter reservoir ditentukan berdasarkan :
a. Sifat kimia-fisika mineral batuan
b. Hubungan antar mineral dalam batuan
c. Interaksi antar mineral
d. Interaksi antar mineral dengan fluida dalam batuan
Data pemodelan geologi:
A. Subsurface data (data bawah permukaan)
1. Geophisycal data → merupakan data tidak langsung (Seismic, Log sumuran)
2. Cutting, core, side wall core → merupaka data langsung
B. Surface data: singkapan batuan → merupakan data langsung
mencari reservoir dari data permukaan yang serupa singkapan batuan dilakukan melalui tahapan :
OBSERVASI (Litologi, Geometri, Tekstur, Struktur sedimen, Fosil, Arus purba)
INTERPRETASI (Lingkungan pengendapan, Pelo geografi)
PREDIKSI (Distribusi dimensi/geometri, dan trend batuan reservoir)
BATUAN SEDIMEN
Cara pembentukkan:
a. Batuan sedimen klastik → rombakan
b. Batuan sedimen non klastik
A. Batuan sedimen klastik
Adalah batuan sedimen yang komposisinya didominasi oleh mineral detritus (clast = rombakan) dari proses pelapukan, erosi, transportasi dari batuan yang lebih dulu ada (batuan asal) dan diendapkan dalam suatu cekungan pengendapan.
Komponen batuan sedimen klastik (Butiran, Matriks, Semen, Pore + fluida)
Butiran → material penyusun batuan berukuran rata-rata paling besar.
Matriks → identik dengan butiran berukuran lebih halus, terendapkan bersama butiran mengisi rongga antar batuan.
Semen → mineral-mineral sekunder yang terbentuk dalam pori-pori batuan akibat proses kimiaw / presipitasi, terjadi setelah pengendapan (diagenesa).
TEKSTUR (Merefleksikan proses-proses yang terjadi selama proses sedimentasi berlangsung).
1. Grain size (ukuran butir) dan parameter statistiknya
Ukuran butir diklasifikasikan dengan klasifikasi Wenworth (1922)
a. Konglomerat dan breksi
Ukuran butir rata-rata >2 mm, skala Powers (1953) dapat dipakai membedakan, dominan fragmen bundar → konglomerat, dominan menyudut → breksi.
b. Batupasir
Ukuran butir rata-rata dari 0,0625 – 2 mm, dibagi menjadi 5 batu pasir dimulai dari very find sandstone hingga very coarse sandstone.
c. Batu lempung / serpih, mudstone:
Mudstone mengandung >50% berukuran lanau, dan lempung <0,0625 mm. dalam industry minyak sering disebut serpih atau shale.
Parameter statistic dari analisis gainsize:
a. Interpretasi lingkungan pengendapan dan kondisi aliran (flow condition)
b. Sortasi (standar deviasi)
c. Interpretasi energy pengendapan
d. Porositas dan sortasi
e. Gravel pack design
2. Grain shape (Roundness, Spherecity{Tingkat kedewasaan batuan})
3. Grain surface tekstur
4. Fabric (Orientasi batuan, Contact dan packing, Matrix supported, Grain supported{Proses sedimentasi, Porositas dan permeabilitas})
TEKSTUR MATURITY
Merupakan tingkat kedewasaan batuan dilihat dari tekstur.
Criteria yang digunakan dalam menentukan tekstural maturity batuan sedimen:
1. Jumlah kandungan clay
2. Tingkat kebundaran butiran penyusunan
3. Sortasi
Berdasarkan criteria tersebut dikelompokkan menjadi:
Immature, Submature, Mature, Supermature
Semakin batuan mempunyai tekstural maturity yang tinggi (supermature) semakin bagus porositas dan permeabilitas, karena batuan mempunyai kenampakan well sorted, well rounded dan sedikit bahkan bersih dari matriks.
Jenis shale dan pengaruhnya pada porositas:
Jenis shale : Butiran, Matrix, Semen
Cara identifikasi batuan
1) Identifikasi makroskopik
- Meliputi : jenis batuan, struktur sedimen, urutan vertical, mineralogy, biota, sedimentasi dan porositas dan kuantitas.
2) Identifikasi mikroskopik
- Mikroskopik binokuler untu mengetahui batuan inti dan teras samping.
- Identifikasi petrografi dengan menggunakan mikroskopik polarisasi.


Porositas Sekunder
Factor pengontrol porositas
- Syn-depositional process, meliputi : ukuran butir, bentuk butir.
- Pos-depositional process, meliputi : diagenesa
Diagenesa batuan reservoir meliputi proses :
Kompaksi, Sementasi, Rekistralisasi, Pelarutan, Ubahan
Efek negative diagenesa
- Mengurangi porositas primer yang disebabkan oleh : kompaksi, sementasi, rekistralisasi dan ubahan.
Efek positif diagenesa
- Meningkatkan derajat konektifitas dan nilai porositas, karena kompaksi yang mengakibatkan adanya rekahan dan open styiolite pada batu gamping (dedolomitasi) dan pelarutan.
LINGKUNGAN PENGENDAPAN
Merupakan suatu tempat atau bagian permukaan bumi yang diisi oleh batuan sedimen dengan ciri kondisi fisik, kimia, dan biologis yang dapat dibedakan dengan batuan sedimen di tempat lainnya.
Parameter yang menandai lingkungan pengendapan
- Parameter fisik, meliputi :
Temperature, kedalaman air, arah dan kecepatan arus atau angin, sinar matahari dll.
- Parameter kimia, meliputi :
komposisi air (salinitas), mineralogy.
- Parameter biologi, meliputi :
Binatang, jejak aktivitas binatang.
Tipe lingkungan pengendapan
1. Lingkungan pengendapan continental, meliputi :
Fluvial , Alluvial , Eolin.
2. Lingkungan pengendapan transisi, meliputi :
River dominated delta , Tide dominated delta , Wave dominated delta
3. Lngkungan pengendapan laut
Laut dangkal (Pantai, Tidal, Shelf), Laut dalam (Kipas bawah laut)

0 Response to "Stratigrafi dan sedimentologi penting untuk pemodelan geologi"

Posting Komentar

powered by Blogger | WordPress by Newwpthemes | Converted by BloggerTheme