Pengasaman
Tujuan utama pemberian asam pada batuan adalah melarutkan sebagian batuan, dengan demikian akan memperbesar saluran yang tersedia atau untuk membuka saluran baru sebagai akibat adanya pelarutan/ reaksi antara acid dengan batuan
Faktor faktor yang mempengaruhi efektivitas pengasaman.
1. Surface area terhadap pori, semakin besar besar permukaan batuan yang kena acid semakin banyak acid di perlukan dan semakin cepat acid bereaksi.
2. Tekanan, diatas 750 psi, pengaruh zat lebih rendah pada reaksi antara acid dengan batuancalcareous. Tapi untuk tekanan di bawah 750 psi perubahan tekanan banyak pengaruhnya , reaksi akan lebih cepat dengan naiknya tekanan pada tekanan di bawah 750 psi
3. Temperatur, Semakin besar temperatur reaksi semakin cepat, tapi viskositas cairan akan semakin kecilencer dan akan berakibat terjadinya rekahan acid , juga corrosi yang terjadi akan bertambah serius.
4. Consentrasi acid, semakin kuat consentrasi, semakin lama reaksi berlangsung sehingga kecepatan reaksi juaga akan berlangsung lebih cepat.
5. Velocity, Kenaikan kecepatan aliran akan menurunkan waktu kontak acid dengan batuan yang berakibat tidak seluruh acid bereaksidengan batuan yang di lewati, akibatnya acid akan semakin jauh masuk ke dalam formasi.
6. Komposisi batuan secara fisik, banyak pengaruhnya terhadap reaksi . Dolomite pada umumnya lebih lambat bereaksi dengan HCL di banding dengan limestone
Jenis Asam.
Hydrochloric acid ( Hcl )
Hcl adalah bahan dasar dari stimulasi secara kimiawi , Hcl adalah larutan hydrogen chloride gas dalam air dan ini di jual dalam berbagai konsentrasi larutan.
konsentrasi adalah prosentase berat Hcl gas dalam larutan air, reaksi dasarnya dengan batuan gamping sbb :
2 HCK + CaCO3 à Ca ++ + H2O + CO2
Hydrofluoric Acid ( HF )
Hydrofluoric acid biasanya di campur dengan HCL atau organic acid untuk melarutkan mineral – mineral lempung , peldspar dan pasir. HF paling banyak di gunakan untuk melarutkan mineral lempung atau feldspar dari pada untuk batuan kwarsa atau pasir
HF acid akan bereaksi dengan calcareous mineral seperti limstone akan menghasilkan endapan calcium fluoride yang tidak larut
2HF + CaCO3 à Ca F2 + H2O + CO2
Bahan kimia tambahan :
Beberapa bahan kimia biasanya di tambahkan ke dalam campuran preflush, spotting atau afterflush . Bahan-bahan tersebut mempunyai fungsi masing- masing , seperti mencegah terjadinya emulsi penggumpalan, mencegah korosi dan sebagainya.
a. Surfactant, di gunakan selama pekerjaan acidizing di lakukan, berfungsi untuk menurunkan tegangan permukaan antara cairan dengan batuan sehingga l ebih mudah lewat , selain itu juga berfungsi sebagai pencegah emulsi dan penggumpalan.
b. Mutual Solvent,pada umumnya di gunakan pada saat afterflush ( overflush ) di belakang campuran HF-HCL.
Fungsinya mrmbersihkan formasi dari sisa-sisa acidizing.
c. Diverting agent, Pada saat melakukan acidizing batuan pasir yang mempunyai interval panjang , maka perlu mengarahkan acid hingga acid bisa menyentuh seluruh permukaan formasi.
interval yang umumnya terdiri dari beberapa bagian dimana tiap bagian mempunyai berbagai permeability dari yang rendah hingga tinggi, permeability yang rendah adalah bagian yang memerlukan acid untuk memperbaikinya , sehingga di perlukan suatu cara agar acid bisa mengarah ke bagian tersebut.
d. Corrosion inhibitor, adalah untuk mencegah kontak langsung antara metal dengan cairan yang korosive seperti larutan acid
Ketika metal bersentuhan larutan acid , maka akan tersentuh anoda dan katoda pada permukaan metal, adanya anoda dan katoda dan cairan menghantar arus seperti air, air garam, larutan asam maka reaksi electro –chemical berlangsung yang berakibat pada bagian katoda berlangsung reaksi oksidasi , reaksi oksidasi ini menyebabkan ion metal keluar dari metal dan larut dalam larutan asam sehingga pada tempat tersebut metal terkorosi. Corrosion inhibitor yang di campurkan dalam larutan asam akan membuat lapisan film pada permukaan metal kontak langsung antara metal dengan larutan asam terhambat
0 Response to "Pengasaman"
Posting Komentar