Cementing
1. Squeeze cementing.
Suatu operasi di mana bubur semen ( cement slurry ) di tekan sampai tekanan tertentu pada suatu sumur minyak atau gas. Squeeze cementing di lakukan pada saat pengeboran, penyelesaian sumur, dan kerja ulang.
Penggunaan .
a. Menyumbat aliran air atau gas dari zona minyak
b. Menutup kembali zona tertentu untuk memproduksi zona produktif yang lainya.
c. Memperbaiki casing yang rusak
d. Sebagai kelanjutan dari pekerjaan penyemenan utama
a Thickening time, adalah lama waktu semen masih dalam keadaan bisa di pompakan , bubur cement harus tetap dalam keadaan “ Fluida” dalam waktu yang cukupsehingga cement bisa di tempatkan pada interval kedalaman yang di inginkan
- Temperatur sumur yang tinggi akan mempercepat reaksi hydrasi , jadi mengurangi theckening time bubur cement
- Tekanan makin tinggi akan mengurangi theckening time
- Makin tinggi filtration loss akan mempercepat theckening time
- Penghentian sementara pada waktu pemompaan cement akan mengurangi theckening time.
b. Fluid loss, Jika bubur cemen di atas permukaan yang permeable di tekan. Maka air akan terperas keluar , proses ini di sebut “Dehydrasi” karena air keluar dari bubur cement.
c. Strength ( kekuatan ) cement , setelah operasi squeeze selesai , maka di perlukan penguatan cement yang cukup cepat untuk memperkecil WOC . Cement sengan compressive strength 500 psi pada umumnya sudah cukup untuk cement squeeze
Bubur cement untuk squeeze di sumur-sumur di campur dengan beberapa additive untuk mengatur cement agar mempunyai sifat-sifat tertentu .
1. Accelerator, di gunakan untuk mempercepat penguatan cement dan mengurangi waktu WOC, hal ini sangat penting terutama untuk mempercepat proses pekerjaanselanjutnyasetelah penyemenan,( Cacl2)
2. Retarder, di gunakan untuk menambah theckening time dari bubur cement, jika di perlukanpenambahan waktu untuk penempatan cement ( calsium lignosulfonate dan sodium lignosulfonate).
3. Fluid loss Control additives, untuk mengontrol fluid loss ( telah di bahas )
Beberapa keuntungan penggunaan Low Filtration slurry
a. Dehydrasi cement di dalam casing dapat di kurangi
b. Formasi- formasi yang sensitive terhadap air tawar tidak akan rusak karena masuknya air perasan dari cement ke formasi sedikit sekali.
c. Viskositas yang rendah ( tekanan pompa yang rendah ) di peroleh karena bubur cement tidak terpisah – pisah ( antara cairan dan padatanya )
4. Additive – additive lainya
Additive ini antara lain untuk mengatur Densitas, Strength, Viskositas, Tahanan terhadap korosive, Loss circulation dsb
Metoda Squeeze yang biasa di pakai
a. Braden Head Squeeze, Metode ini di gunakan dengan cara menempatkan cement slurry di depan perforasidan di sebut “ balancing plug “ setelah slurry di campur , slurry kemudian di pompa ke dalam tubing dan di ikuti oleh sejumlah fluida work over yang sudah di hitung sehingga membentuk suatu keseimbangan ( kesamaan tinggi ) kolom slurry di dalam tubing dan annulus.
Tubing di angkat di atas cement slurry dan tubing di lakukan sirkulasi balik untuk membersihkan kelebihan cement.
Tekan squeeze di berikan untuk menekan slurry ke dalam perforasi, setelah final squeeze pressure di dapat , tubing kemudian di turunkan untuk sirkulasi balik kelebihan cement, sampai cement plug masih tinggal beberapa feetdi atas perforasi.
Keuntungan Braden head squeeze
- Tidak di perlukan peralatan khusus
- Resiko casing pecah terhindar
- Bisa melakukan squeeze job pada casing berdiameter kecil.
Kerugian Braden head squeeze
- Perlu test tubing
- Tidak dapat men test kebocoran casing
- Casing terkena tekanan squeeze
b. Packer squeeze, biasa di pakai bilamana
- Perkiraan tekanan squeeze akan melebihi kekuatan casing
- Casing sudah tua dan bisa saja ada kebocoran diatas perforasi yang akan di squeeze
- Terdapat perforasi atau casing bocor yang pernah di perbaiki di atas perforasi yang akan di squeeze
Packer yang di pakai dari jenis retrievable packer yang di turunkan bersama tubing dan di set secara mekanikal
Prosedur Squeeze cementing dengan retrievable packer:
1. Packer di pasang di ujung tubing dan di bawah packer di pasang tail pipe dengan panjang secukupnya yang akan memungkinkan sirkulasi semua objek di depan peforasi.
2. Ujung tail pipe di tempatkan tepat di atas perforasi dan setelah packer di set , tubing dan casing di test dengan tekanan
3. Katup bay pass di buka dan semen di pompa di ikuti cairan pendorongsampai cement mencapai ujung tubing.
4. Katup by pass di tutup , untuk mengisolir annulus dari tubing , kemudian cement di pompa kedalam perforasi.
5. Setelah final squeeze pressure tercapai, katup by pass di buka dan kelebihan atau sisa cement di dalam tubing di sirkulasi balik dengan meng unset packer terlebih dahulu
Ke untungan squeeze dengan packer.
a. Casing dan tubing bisa di test dari kebocoran
b. Casing terlindung dari tekanan squeeze yang tinggi
c. Cement tetap berada di dalam tubing di atas packer
d. Bisa melakukan squeeze dengan tekanan tinggi
Kerugian – kerugianya.
a. Biaya tinggi
b. Resiko packer terjepit / stuck
c. Resiko meninggalkan ikan dalam sumur seperti rubber packer
0 Response to "Cementing"
Posting Komentar