Petroleum Engineer

SEMARANG - Selamat tinggal Liga Super! Kata-kata tersebut mungkin patut diucapkan seluruh punggawa PSIS setelah hanya mampu bermain imbang 1-1 (1-0) atas tamunya Arema Malang di Stadion Jatidiri Semarang, Kamis (21/5/2009) petang.

Roni Firmansyah menjadi mimpi buruk bagi Mahesa Jenar, julukan PSIS. Gol midfielder Arema itu ke gawang PSIS saat injury time tepatnya menit 91 memupus asa tuan rumah lolos dari jerat degradasi.

Gol balasan tersebut seakan membuat keunggulan PSIS melalui tandukan Nngengue Bienvenue pada menit 18 menjadi tak berarti. Hasil ini membuat pintu lolos degradasi tertutup bagi PSIS. Padahal sebenarnya, kalau bisa ambil poin penuh di sisa partai kandang (Arema dan Persik Kediri), pasti akan lain ceritanya, sebut General Manajer PSIS Ari Wibowo usai laga.

"Soal hasil ini, saya tidak tahu harus bicara apa. Yang jelas, malapetaka datang tak terduga. Gol balasan Arema pada menit-menit terakhir membuat kami kehilangan peluang lolos dari degradasi," imbuhnya.

Dalam laga yang dipimpin wasit Djajat Sudrajat itu, tuan rumah memang lebih banyak menguasai jalannya pertandingan. Meski demikian, Singo Edan, julukan Arema justru memiliki lebih banyak peluang.