Sumur Gas Lift Menurut Penginjeksiannya

a. Continuous Gas Lift

Dalam metode ini gas diinjeksikan secara terus menerus kedalam titik injeksi pada kedalaman tertentu sehingga terjadi pencampuran antara gas yang diinjeksikan dengan fluida sumur di dalam tubing.

Proses yang terjadi hamper sama dengan sembur alam, yang berbeda adanya dua gradient tekanan alir di kolom tubing. Yaitu gradient tekanan alir di atas titik injeksi (Gfa) dimana GLR-nya adalah GLR murni ditambah jumlah gas yang diinjeksikan dan gradasi sumur gradient tekanan alir di bawah titik injeksi (Gfb) yang merupakan GLR murni dari sumur tersebut. Dasar operasi Continuous Gas Lift adalah kesetimbangan tekanan alir antara pwf dan tekanan yang dibutuhkan untuk mengalirkan fluida sampai permukaan.

Pwf = Pwh + Gfa (L) + Gfb (D – L)

Dimana :

Pwf = Tekanan Alir Dasar Sumur (Psi)

Gfa = Gradien Tekanan Alir di atas Injeksi (Psi/ft)

Gfb = Gradien Tekanan Alir di bawah Injeksi (Psi/ft)

L = Kedalaman Titik Injeksi (ft)

D = Kedalaman Total Sumur (ft)

Continuous Gas Lift digunakan pada sumur yang mempunyai PI (Productivity Index) dan Pwf besar serta kolom fluida di dalam sumur minimal 10 % dari kedalaman total sumur.


b. Intermitten Lift

Digunakan pada sumur yang mempunyai Pwf dan PI rendah atau salah satunya rendah. Dalam system ini produksi dilakukan secara terputus-putus dan didesain untuk memproduksi pada laju sebesar fluida yang masuk ke lubang sumur dari formasi.

Dalam system intermitten fluida dibiarkan terakumulasi dan bertambah di dalam tubing pada dasar sumur selama proses penutupan sumur. Secara periodic, gelombang besar dari gas injeksi bertekanan tinggi diinjeksikan dengan cepat kedalam tubing di bawah kolom fluida dan kolom fluida akan terdorong ke permukaan. Frekuensi penutupan atau shut-in intermitten ditentukan oleh jumlah waktu yang diperlukan oleh slug liquid masuk kedalam tubing. Lama periode injeksi gas tergantung slug cairan ke permukaan.

Ada empat kategori pemakaian Gas Lift yang dianjurkan berdasarkan PI dan BHP, yaitu :

Tabel 2.1

Kriteria Penentuan Sistem Injeksi

(Pudjo Sukarno, 1990)

PI

BHP

Sistem Injeksi

Tinggi

Tinggi

Continuous

Tinggi

Rendah

Intermittent

Rendah

Tinggi

Intermittent

Rendah

Rendah

Intermittent

Dimana :

PI tinggi > 0,5 bbl/hari/psi

PI rendah <>

BHP tinggi, dapat mengangkat kolom cairan minimal 70 %

dari kedalaman sumur

BHP rendah, berarti kolom cairan yang terangkat kurang

dari 70 %.

0 Response to "Sumur Gas Lift Menurut Penginjeksiannya"

Posting Komentar

powered by Blogger | WordPress by Newwpthemes | Converted by BloggerTheme